Brazil, EnergiToday -- Di
tengah isu pemanasan global yang sedang hangat, mendirikan sebuah
bangunan yang ramah lingkungan dan hemat energi menjadi gengsi
tersendiri bagi sebuah negara. Terlebih jika bangunan tersebut digunakan
untuk sebuah perhelatan akbar kelas dunia.
Olimpiade London 2012 diklaim sebagai
perhelatan internasional yang paling ramah lingkungan. Akan tetapi,
predikat tersebut sepertinya akan dipatahakan oleh Brasil, yang mendapat
kehormatan sebagai tuan rumah Piala Dunia 2014 dan Olimpiade tahun 2016
mendatang.
Brasil saat ini kabarnya sedang sibuk
mempersiapkan pembangunan stadion (gelanggang olah raga) yang ramah
lingkungan. Bahkan digadang sebagai net-zero energy stadium yang menggunakan nol energi pertama di dunia.
Disebut net zero, menurut
Departemen Energi Amerika Serikat, karena nantinya stadion ini tidak
akan mengonsumsi energi secara berlebihan dan tidak mengeluarkan emisi
karbon secara tahunan. Untuk mencapai tujuan tersebut, saat ini Brasil
sedang memperbaiki dan merenovasi Estádio Nacional de Brasília,
gelanggang olah raga multi fungsi namun yang paling sering digunakan
ialah stadion sepak bola. Pengunjung nantinya akan melihat beberapa
modifikasi di atap stadion.
Kabarnya, di atap stadion akan dipasang
sebuah cincin panel yang akan menyerap tenaga surya berguna untuk
mengumpulkan energi yang akan digunakan untuk kebutuhan stadion. Sebuah
membran photocatalytic akan mengumpulkan polusi udara dan memecah bahan kimia untuk menghilangkan racun di udara.
Proses modernisasi tidak berhenti di
situ, Brasil juga menggunakan teknologi tinggi dalam hal proses
penampungan air hujan. Di mana nantinya air hujan ditampung untuk tata
lingkungan dan pemipaan yang akan menghasilkan status LEED Platinum stadion.
Pembangunan ini diperkirakan akan menelan
biaya lebih dari US$400 juta atau sekitar Rp3,8 triliun. Pembangunan
Estádio Nacional de Brasília diharapkan akan rampung pada akhir tahun
ini.
(NATGEO Indonesia).
No comments:
Post a Comment